Sabtu, 30 Mei 2009

Cahaya baru....hidup Baru...walo.... :)


Berpindah dari tempat yang satu ke tempat yang lain adalah sebuah kegiatan yang melelahkan. dari sebuah kejadian selalu ada yang bisa kita jadikan hikmah dalam hidup. berpindah bisa berarti meninggalkan sesuatu yang membosankan, menjengjelkan, menakutkan. tapi tidak berarti berpindah juga dari hal-hal yang jelek bisa jadi meninggalkan hal-hal yang indah. setiap manusia pasti menginginkan meninggalkan yang jelek-jelek dari hidupnya, itupun sebersit doa dari dalam kalbu. dimanapun kita berada, jelek maupun bagus, kembali kepada kita bagaimana kita menikmatinya dan mensyukurinya. jadi tataplah hal baru itu dengan senyuman, matahari pasti tersenyum padamu.dan satu hal buat seseorang "miss u" :)

Kamis, 28 Mei 2009

Selasa, 26 Mei 2009

Si Petu


MH satu bulan petuangan membuat SIM cukup butuh kesabaran, kemaren petu lulus test tulis tapi...hehe..test prakteknya gagal, ngejatuhin beberpa tiang, keren kan....alias teteo...GAGAL!tenang2..namanya juga petu itu ya kudu dihadapi.MH tau ga apa kata pa polisinya yang buat petu tersenyum dari kegagalan...(cie,,kegagalan...cacian de elo!)kata polisinya"nanti tgl 6 kesini lagi, tgl 8 nanti dilulusin"..:))))Cihuii...cemangat!!!yang penting ku dapat SIM dan ku rasakan indahnya di test motor..hehe..(kaya dapat apa aja ampe indah gitu..). O ya, MH. sekarang petu dapat sesuatu loh dari yang namanya_ _ _ _ _ _ coz dia ngenalin  dan buat ngerti tentang SuperCamp. andai petu bisa jadi Trainer di SuperCamp yang petu buat sama sobat-sobat...tapi sayang MH..petu belum dapat sobat yang mau ngelakuin yang ada di otak petu..adakah yang mau gabung ama petu...yang pasti tu orang pemikirannya kudu rada-rada mirip petu coz kedepan banyak rintangan yang banyak..ada yang kecil, besar, belok-belok...wah pokoknya seru deh....o ya petu juga dikasi tau tentang cara-cara pembelajaran yang pokoknya keren...(itu gw banget..)ternyata petu termasuk tipe pembelajar visual..kaya apaan coba???nanti lain waktu aja dikasi taunya...banyak ilmu yang petu dapatkan tentang berpikir positif juga...dan lain-lain...

Jumat, 22 Mei 2009

Bertemu Dengan-Nya





Seseorang yang tengah dimabuk kerinduan dengan kekasihnya, akan senantiasa mendambakan intensitas pertemuan dengannya. Sehari tidak bertemu, terasa setahun lamanya. Saat mau tidur, bangun tidur, mau makan, bepergian, mau beraktifitas dan momen-momen lainnya, selalu ingat dia. Sehingga selalu mengharapkan adanya perjumpaan atau pertemuan.

Pertemuan yang dinanti-nantikan itu terutama di sepertiga akhir malam.


“Saat yang paling dekat antara Allah
dengan hambaNYA adalah di pertengahan
malam, Apabila kalian mampu menjadi hamba yang berdzikir (beribadah) kepada
Allah pada waktu tersebut, maka lakukanlah” (HR Tirmidzi)
“Allah turun ke langit dunia setiap malam pada saat sepertiga malam akhir. Dia
berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepadaKU, niscaya Aku kabulkan. Barangsiapa yang minta kepadaKU, niscaya Aku beri. Barangsiapa yang memohon ampunan kepadaKU, niscaya Aku ampuni” (HR Bukhari no 1077 dan Muslim no 1261)

Gangguan Syaithan

Syeithan tidak akan tinggal diam, membiarkan setiap hamba Allah yang hendak
berbuat kebaikan. Ia dan tentaranya, akan berusaha menghalangi agar hamba tersebut batal melaksanakan kebaikan yang diniatkannya. Jika gagal dan hamba tersebut mampu melaksanakan kebaikan tersebut, maka ia akan berusaha untuk merusak pelaksanaan kebaikan tersebut. Kalau hamba tersebut berhasil melaksanakan kebaikan tersebut, maka ia akan mempermainkan hati hamba tersebut agar rusak nilai kebaikannya. Naudzubillahi min dzalika.

Berikut beberapa cara Syaithan menghalangi manusia agar sulit untuk bangun malam:

  1. Syaithan berusaha menyeret kita untuk berbuat maksiat (kurang menjaga pandangan/pendengaran misalnya), yang menyebabkan kita sulit dan berat untuk bangun di malam hari.
  2. Saat mau tidur, syaithan menggoda kita agar lupa berdoa dan berdzikir, agar mudah baginya melelapkan tidur kita. Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seorang hamba merebahkan diri di pembaringannya, malaikat dan syaithan mengitarinya. Malaikat menyeru, “Tutuplah harimu dengan kebaikan!”, sedangkan syeithan berbisik, “Tutuplah harimu dengan keburukan”. Apabila hamba itu berdzikir (berdoa) kepada Allah sampai tertidur, maka malaikat akan mengusir syaithan dan ia terus menjaga hamba tsb. Apabila hamba itu bangun, malaikat dan syeithan kembali mengitarinya. Malaikat menyeru, “bukalah harimu dengan kebaikan”, namun syaithan berbisik, “bukalah harimu dengan keburukan”. Apabila hamba itu berdoa (Alhamdulillah, alladzi ahyana ba’da ma amatana wailaihinnusyuur), maka malaikat mengusir syeithan dan ia menjaganya” (HR Ibnu Hibban).
  3. Saat tidur, syaithan mengikat kita dengan 3 (tiga) ikatan. Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Syeithan mengikat tengkuk kepala kalian saat tidur dengan tiga ikatan. Pada setiap ikatan, syeithan membisikkan, “Tidurlah, malam masih panjang.”. Apabila ia bangun, dan berdzikir pada Allah, maka terlepaslah ikatan pertama, jika ia berwudhu, terlepaslah ikatan kedua, kemudian ia sholat, lepaslah ikatan ketiga, sehingga pagi itu ia menjadi semangat. Tetapi kalau ia tidak bangun, maka jiwanya menjadi terpuruk dan malas” (HR Bukhari no 1074 dan Muslim no 1295)
  4. Syaithan “mengencingi” telinga kita saat tidur, yang menyebabkan kita tidak mendengar lantunan adzan atau suara-suara lainnya yang bisa membangunkan kita dari tidur. Abdullah bin Mas’ud berkata, ” Telah diceritakan tentang seseorang yang masih tertidur lelap sampai pagi hari hingga ia tidak melaksanakan sholat. Rasulullah bersabda, ‘Syeithan telah mengencingi telinganya’,” (HR Bukhari no 1076)

Semoga kita diberi kekuatan oleh Sang Kekasih, untuk dapat senantiasa merindukan pertemuan denganNYA

Sumber:

1. Diolah dari Majalah Ghaib, Edisi 84 Th 4




Lebih Dekat Kepada Allah




Hampa,ketika kita jauh dari Allah
Ragu2,ketika jauh dari Allah
Emosi, ketika jauh dari Allah
Bingung, ketika jauh dari Allah
Apalah diri tanpa Allah, karena tugas hidup qt adalah ibadah kepadaNya

Tugas yang kita jalani tak berarti tanpaNya, sekalipun kelihatannya mudah
yang tersisa hanya puing-puing kelelahan yang brujung keluh kesah kita pada orang lain

Agar kita tidak merasa hampa, ragu2, emosi dan binggung hanya 1 jalan keluarnya yaitu bermujahadah dekatkan diri kita kepada Allah, perbanyak waktu kita bersamaNya

Sebelum kita mendakwahi orang, berusahalah mendakwahi diri sendiri
mensolehkan diri, mensucikan jiwa, memperkuat iman, menambah pemahaman kita terhadapNya dan mempercantik tingkah laku kita terhadap Allah dan makhlukNya
karena sangat mudah sekali kita terlempar dari jalurNya
dikarenakan ruhiyyah kita kosong
wallahu'alam bishowab


Sabtu, 09 Mei 2009

Merenung


Kedewasaan itu adalah proses, menjadi seseorang yang mampu berpikir bijak, mengenyampingkan emosi dan bertindak secara dingin serta hati-hati dengan pertimbangan yang merujuk pada Quran dan sunnah, adalah sebuah fase dalam kehidupan manusia yang akan dilalui.

Kedewasaan bukan merupakan sifat turunan atau warisan. tapi kedewasaan bersumber dari karaker dan pribadi masing-masing manusia. Pada intinya, adalah sebuah pilihan untuk menjadi dewasa atau tidak dewasa.

Usia juga bukan menjamin kedewasaan, bahkan ada juga yang berusia muda namun sudah bisa bersikap bijak dan dewasa. Namun….. tidak ada batasan atau patokan dalam taraf tingkat kedewasaan dalam bersikap dan bertindak

Jadi…. Semua itu hanya penilaian yang bisa berbeda tiap manusia, dalam penyikapannya. Namun yang pasti, sebelum kita bertindak, berfikirlah sebaik-baiknya, agar kita bisa mengambil langkah yang sebaik mungkin

(hanya sebuah perenungan setahun lalu..sebuah fase berakhir dibulan ini dengan jalan yang tidak baik. Ternyata Fatimah…juga manusia…!!!)